Mahasiswa Bukan Rata-Rata

Pada hari Jumat tanggal 23 September 2016, kuliah Fitogeografi kelas C yang diampu ole Bapak Atus Syahbudin dipindahkan ke Grha Sabha Pramana(GSP) untuk mengikuti acara talkshow UGM EXPO yang bertema “Mahasiswa Bukan Rata-Rata”. Acara talkswhow ini diisi oleh empat pembicara dan satu moderator. Pembicara pertama Dekan Sekolah Vokasi Wikan Sakarito Phd., dalam pembukaannya, beliau mengajarkan kami bagaimana menjadi mahasiswa yang berkompeten. Menurut beliau IPK penting untuk membentuk critical thinking yang memiliki maksud we have to became a well being serta mahasiswa di abad ke 21 seharusnya adalah mahasiswa yang memiliki kompetensi abad 21. Kompetensi tersebut adalah : Critical Thinking, Soft Skill, Knowledge, Cross Culture Communication, Inovasi Kreatif, Reward dan IT yang mendukung. Semua aspek kompetensi tersebut harus berjalan seiringan demi mencapai tujuan bersama menjadi mahasiswa di era ke21 ini. Dalam akhir pembicaraannya, beliau berpesan “Indoesia ditakuti dunia jika bersatu, jika tidak itu hanyalah Indonesia biasa”.  Pembicara selanjutnya adalah pemilik Chockles Reihan Abdulsalam. alumnus dari FTP UGM tahun 2012 ini sekarang sudah memiliki 20 cabang chokles di jogja dan 4 di semarang dengan omzet 15-20 juta perbulan. Beliau mengajarkan kami bagaimana kita harus terus berusaha dan bekerja keras sekalipun mengalami beribu kegagalan. “INNOVATION OR DIE” begitu kata beliau. Pembicara ketiga adalah Bapak Atus Syahbudin yang memberikan materi tentang Beasiswa LPDP. Cara lain untuk mendapatkan pembelajaran dan uang selain berwirausaha adalah dengan mencari beasiswa. Dalam mencari beasiswa diperlukan pemenuhan berbagai macam syarat seperti IPK dll. Manfaat lain dari beasiswa diluar negeri adalah mampu menambah jaringan, memperkaya pengetahuan tentang budaya luar. Begitu kata beliau. Pembicara selanjutnya adalah seorang atlet pencak silat  Yusuf Fajril Pratama yang merupakan mahasiswa Kehutanan UGM tahun 2012. Beliau mengatakan bahwa bakat dalam diri seseorang adalah sesuatu yang harus dilatih. Dengan bakat yang kita miliki kita harus mampu menetukan tujuan yang akan dicapai dengan bakat tersebut. Seperti Mas Yusuf yang menjadi Atlet Pencak Silat Berprestasi di Porsenigama UGM. Pembicara terakhir adalah  yang merupakan ketua BEM UGM Mohammad Ali Zainal Abidin. Mahasiswa Jurusan Gizi dan Kesehatan ini mampu membuktikan bahwa dengan mengikuti organisasi, ia masih tetap bisa berprestasi dalam bidang akademik. Ia membuktikan dalam kesibukannya dalam BEM ia mampu meraih IPK 3,5.

Acara seminar talkshow “Mahasiswa Bukan Rata-Rata”

This entry was written by SURYA ADHI PRANATA , posted on Thursday November 03 2016at 05:11 pm , filed under Uncategorized and tagged , . Bookmark the permalink . Post a comment below or leave a trackback: Trackback URL.

Leave a Reply

XHTML: You can use these tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>