Mangrove?

Hutan merupakan suatu kawasan yang ditumbuhi atau tertutupi pepohonan, terkadang hutan merupakan suatu kawasan yang ditetapkan oleh pemerintah. Hutan memiliki banyhak potensi yang dapat dimanfaatkan, salah satu hutan tersebut adalah hutan mangrove. Hutan mangrove merupakan kawasan hutan yang terdapat di daerah pantai yang tenang, tidak terjadi ombak, dan selalu tergenang air laut. Hutan mangrove memiliki banyak hal yang dapat dimanfaatkan mulai dari ekosistem tempat tumbuh sampai oragaisme yang ada.

Fungsi dari hutan mangrove yang banyak diketahui oleh kebanyakapat digunakan sebagai tempat pemijahan ikan di perairan, pelindungan daratan dari abrasi pantai, pelindungan daratan dari tiupan angin, penyaringan intrusi air laut ke daratan dan kandungan logam berat berbahaya bagi kehidupan, serta sebagai habitan berbagai organisme.

Hutan mangrove didominasi tumbuhan dari famili Rhizoporaceae seperti Rhizopora apiculata, Kanderia obovata, Ceriops tagal, dan Bruguiera gymnorrhiza. Tidak hanya dari famili Rhizopraceae, namun ada spesies lain yang meliputi ekosistem mangrove seperti Nypa fruticans, Osbornia octodonta, Aegiceras corniculatum, dan Sonneratia ovata.

Ekosistem Hutan Mangrove

Ekosistem Hutan Mangrove

Ekosistem Hutan Mangrove

Posted in: Fitogeografi by SURYA ADHI PRANATA No Comments

Menambah Wawasan dan Pengalaman dari Filipina

Jumat 28 Oktober 2016, kuliah Fitogeografi kelas C yang diampu oleh Bapak Atus Syahbudin mendatangkan dosen tamu untuk memperkaya ilmu dari Filipina, Tomas de Reyes Jr. dan pendamping dari Amerika, James. Kami diberitahu bahwa di kelas yang diampu oleh Bapak Thomas, mahasiswanya dituntut untuk menghafalkan 400 spesies yang setiap pertemuannya diberikan sekitar 30 spesies. Kami juga mendapat pengetahuan tambahan tentang ekosistem hutan yang ada di Filipina serta berbagai macam spesies yang ada dan spesies endemik.

Dalam kuliah ini, kami juga diberi tahu bagaimana cara mereka untuk mengidentifikasi suatu spesies tumbuhan. Dari situ kami juga diberi pertanyaan oleh dosen tamu tersebut, “Bagaimana kalian ‘sendiri’ mengidentifikasi suatu spesies tumbuhan dan bagaimana cara kalian menghafalkannya?”. Dari pertanyaan itu saya menjawab dalam post ini, saya mengidentifikasi tumbuhan melalui bentuk daun, morfologi batang, dan lain-lain. Dan cara saya untuk menghafalkan suatu spesies dari nama dan saya googling untuk mencari gambar, spesies khusus, serta arti dari nama spesies tersebut.

Menurut saya, perkuliahan seperti ini (mendatangkan dosen tamu) dapat membantu kita dalam mendapatkan suatu pengetahuan yang lebih spesifik tentang sesuatu dan dapat menambah wawasan pengalaman juga (karena pengalaman dapat diambil dari cerita orang lain).

Posted in: Fitogeografi by SURYA ADHI PRANATA No Comments

Mahasiswa Bukan Rata-Rata

Pada hari Jumat tanggal 23 September 2016, kuliah Fitogeografi kelas C yang diampu ole Bapak Atus Syahbudin dipindahkan ke Grha Sabha Pramana(GSP) untuk mengikuti acara talkshow UGM EXPO yang bertema “Mahasiswa Bukan Rata-Rata”. Acara talkswhow ini diisi oleh empat pembicara dan satu moderator. Pembicara pertama Dekan Sekolah Vokasi Wikan Sakarito Phd., dalam pembukaannya, beliau mengajarkan kami bagaimana menjadi mahasiswa yang berkompeten. Menurut beliau IPK penting untuk membentuk critical thinking yang memiliki maksud we have to became a well being serta mahasiswa di abad ke 21 seharusnya adalah mahasiswa yang memiliki kompetensi abad 21. Kompetensi tersebut adalah : Critical Thinking, Soft Skill, Knowledge, Cross Culture Communication, Inovasi Kreatif, Reward dan IT yang mendukung. Semua aspek kompetensi tersebut harus berjalan seiringan demi mencapai tujuan bersama menjadi mahasiswa di era ke21 ini. Dalam akhir pembicaraannya, beliau berpesan “Indoesia ditakuti dunia jika bersatu, jika tidak itu hanyalah Indonesia biasa”.  Pembicara selanjutnya adalah pemilik Chockles Reihan Abdulsalam. alumnus dari FTP UGM tahun 2012 ini sekarang sudah memiliki 20 cabang chokles di jogja dan 4 di semarang dengan omzet 15-20 juta perbulan. Beliau mengajarkan kami bagaimana kita harus terus berusaha dan bekerja keras sekalipun mengalami beribu kegagalan. “INNOVATION OR DIE” begitu kata beliau. Pembicara ketiga adalah Bapak Atus Syahbudin yang memberikan materi tentang Beasiswa LPDP. Cara lain untuk mendapatkan pembelajaran dan uang selain berwirausaha adalah dengan mencari beasiswa. Dalam mencari beasiswa diperlukan pemenuhan berbagai macam syarat seperti IPK dll. Manfaat lain dari beasiswa diluar negeri adalah mampu menambah jaringan, memperkaya pengetahuan tentang budaya luar. Begitu kata beliau. Pembicara selanjutnya adalah seorang atlet pencak silat  Yusuf Fajril Pratama yang merupakan mahasiswa Kehutanan UGM tahun 2012. Beliau mengatakan bahwa bakat dalam diri seseorang adalah sesuatu yang harus dilatih. Dengan bakat yang kita miliki kita harus mampu menetukan tujuan yang akan dicapai dengan bakat tersebut. Seperti Mas Yusuf yang menjadi Atlet Pencak Silat Berprestasi di Porsenigama UGM. Pembicara terakhir adalah  yang merupakan ketua BEM UGM Mohammad Ali Zainal Abidin. Mahasiswa Jurusan Gizi dan Kesehatan ini mampu membuktikan bahwa dengan mengikuti organisasi, ia masih tetap bisa berprestasi dalam bidang akademik. Ia membuktikan dalam kesibukannya dalam BEM ia mampu meraih IPK 3,5.

Acara seminar talkshow “Mahasiswa Bukan Rata-Rata”

Posted in: Uncategorized by SURYA ADHI PRANATA No Comments ,

Perbedaan Daun Bergerigi dan Bergigi, serta Apakah Duduk Daun Berkarang Merupakan Milik Tipe Daun Majemuk?

Daun Bergerigi dan Daun Bergigi

Daun memiliki bermacam-macam bentuk yang dapat dilihat dari jenis, bentuk, pangkal, ujung, tepi, serta permukaan daun. Namun kali ini saya akan membahas tentang perbedaan daun bergerigi dan bergigi. Perbedaan daun bergerigi dan bergigi dapat dilihat dari sinus dan angulusnya. Sinus adalah bagian dari tepi daun yang masuk seperti lembah dan angulus adalah bagian yang menjorong seperti gunung.

Gambar. 1. Sinus dan Angulus pada daun

Gambar. 1. Sinus dan Angulus pada daun

Pada daun bergerigi (serratus), sinus dan angulus memiliki sudut yang runcing atau keruncingan yang sama. Sedangkan pada daun bergigi (dentatus), sinusnya tumpul dan angulusnya runcing.

Gambar.2. Daun bergerigi

Gambar.2. Daun bergerigi

Gambar. 3. Daun Bergigi

Gambar. 3. Daun Bergigi

Apakah Duduk Daun Berkarang Merupakan Milik Tipe Daun Majemuk?

Jika dilihat sekilas, duduk daun berkarang merupakan duduk daun tipe daun majemuk, namun kenyataannya duduk daun berkarang merupakan duduk daun tipe daun tunggal. Duduk daun berkarang tersusun dari beberapa daun tunggal yang sekilas terlihat memiliki daun yang keluar dari satu tunas, tetapi tunas tersebut akan menjadi beberapa daun yang pertumbuhannya terlihat berbeda dari daun majemuk, yaitu terdapat tunas lateral di antara daun daunnya yang memisahkan daunn satu dengan daun yang lainnya.

Gambar.4. Duduk daun berkarang

Gambar.4. Duduk daun berkarang

Posted in: Fitogeografi by SURYA ADHI PRANATA No Comments ,

Hello world!

Welcome to Wadah Aspirasi, Kreasi dan Catatan Harian Aktivitas Mahasiswa UGM. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!

Posted in: Uncategorized by SURYA ADHI PRANATA 1 Comment